Sabtu, 30 Januari 2016

PENTINGNYA MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER


 
Dalam rangka menghasilkan peserta didik yang unggul dan di harapkan, proses pendidikan senantiasa dievaluasi dan diperbaiki kualitasnya. Salah satu upaya perbaikan kualitas pendidikan adalah munculnya gagasan mengenai pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan Indonesia.gagasan ini muncul karena proses pendidikan yang selama ini dilakukan dinilai belum sepenuhnya berhasil dalam membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, ada juga yang mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah gagal dalam membangun karakter, penilaian tersebut didasarkan banyaknya lulusan sekolah dan sarjana yang cerdas secara intelektual akan tetapi berperilaku tidak sesuai dengan tujuan mulia pendidikan.

Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu hal yang mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya terus-menerus dan refleksi mendalam untuk membuat dan membentuk watak seseorang. Pencanangan pendidikan karakter tentunya dimaksudkan untuk menjadi salah satu jawaban terhadap persoalan bangsa yang saat ini banyak dilihat, didengar, yang mana banyak persoalan yang muncul bersumber dari gagalnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya. Tujuan pendidikan tidak hanya membentuk siswa yang cerdas dan kompeten akan tetapi juga menciptakan siswa yang berkarakter kuat.
-  Pentingnya pendidikan karakter
 Menurut Munir mendefinisikan karakter sebagai sebuah pola baik itu pikiran, sikap maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan. (2010 : 3). Sedangkan pendidikan karakter sendiri dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Martadi, 2010) Pendidikan Karakter Karakter / budi pekerti bangsa adalah hal yang unik yang khas yang menjadi unsur pembeda antara bangsa yang satu dengan bangsa lain yang merupakan perpaduan karakter / budi pekerti dari seluruh warga negaranya.[1]

Pendidikan karakter yang di terapkan di indonesia masih kurang berhasil karena dalam pelaksanaanya belum mencakup semua sekolah dan belum maksimal sehingga dapat menimbulkan dampak bagi perkembangan peserta didik seperti banyak pelanggaran yang di lakukan oleh sisawa seperti tawuran antar pelajar maupun seorang pejabat yang berpendidikan tinggi yang tidak kuat secara mental menghadapi tanggungjawabnya sehingga melakukan tindak korupsi.
Karena dalam proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya ketimbang psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana etika-etika yang baik yang harus dilakukan. Sehingga banyak sekali yang dapat dilakukan untuk merealisasikan pendidikaan karakter disekolah. Konsep karakter tidak cukup dijadikan sebagai suatu rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah, namun harus lebih dari itu, dijalankan dan dipraktekkan.
     -Model-model pembelajaran pendidikan karakter 
     Dalam dunia pendidikan terdapat model-model pembelajaran yang di maksud dengan model pembelajaran yaitu suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Pembelajaran yang di maksud disini termasuk penggunaan media pembelajaran secara umum seperti buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. (Qoyce, 1992) Pembelajaran yang dilakukan yaitu salah satunya pembelajaran reflektif. Menurut Mezirou (1998) refleksi di bagi menjadi dua yaitu refleksi biasa dan refleksi intensif, refleksi  merupakan proses belajar yang tidak mudah di wujudkan, lagi pula di antara kedua refleksi tersebut bisa berbeda-beda tingkatanya di antara individu yang satu dengan yang lainya. Pembelajaran reflektif di lakukan agar seorang siswa dapat merespons apabila sedang melakukan komunikasi dengan orang lain, pembelajaran tersebut di lakukan sejak usia dini maupun memasuki dunia sekolah TK/SD/SMP dan seterusnya hingga Perguruan Tinggi.
            Perguruan tinggi merupakan merupakan jenjang pendidikan kelanjutan dari jenjang-jenjang pendidikan sebelumnya dari TK/SD-SMA. Seseorang tidak mungkin menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi tanpa melalui jenjeng-jenjang pendidikan sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Buchori (2010) sebagai berikut “pembentukan karakter perlu waktu panjang, dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa ketika seseorang mampu mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri dan mempertanggungjawabkan kepada dirinya sendiri”. Karakter mahasiswa dapat dikembangkan melalui pendidikan secara perlahan dan berkelanjutan, pendidikan karakter di Perguruan Tinggi seyogyanya memperhatikan bahwa terbentuknya karakter seseorang itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Djohar (2011) mengidentifikasi 3 karakter yang mempengaruhi terbentuknya karakter seseorang yaitu model budaya yang di bawa sejak kecil, dampak lingkungan, dan kekuatan individu orang merespons dampak lingkungan. Seorang mahasiswa dalam pelaksanaan perkuliahan pasti terdapat mata kuliah ppkn yang mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik dan berkarakter kuat.
Peranan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam menggapai kemajuan sebuah bangsa dan negara ini. Dalam usaha mencapai tahap negara maju, pembentukan Negara sangat bergantung dengan taraf pendidikan di suatu bangsa tersebut. Nilai pendidikan sebuah bangsa akan lenyap begitu saja jika bangsa tersebut lalai dan mudah terbawa arus globalisasit. Apabila sebuah bangsa menganggap lalai maka bangsa tersebut akan sangat mudah terbawa arus globalisasi di dunia ini dan akan mempengaruhi kebudayaan luar masuk ke bangsanya sendiri.
Pendidikan merupakan bidang yang melibatkan dan memerlukan komitmen semua pihak, baik dari kalangan bawah hingga kalangan ke atas. Jika kesadaran akan pentingnya bidang pendidikan dalam kemajuan bangsa telah baik dan menunjukan persentase yang terus berkembang maka itu telah menunjukan bahwa negara itu telah berkembang, telah mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan yang sangatlah penting ini dan akan lebih dekat lagi dengan tingkatan taraf hidup yang telah menjadi tujuan negara ataupun bangsa tersebut.Sehingga dalam hal tersebut pemerintah harus mengevaluasi pendidikan di negeri ini dengan menerapkan pendidikan karakter di setiap sekolah dengan maksimal dan di dukung dengan kualitas guru dan sekolah yang baik sehingga menghasilkan peserta didik yang kelak akan menjadi pejabat yang berkarakter demi kemajuan bangsa ini.



KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, yang diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran, diharapkan dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menerapkan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Seorang anak akan menjadi cerdas emosinya, kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Pendidikan karakter ini mencakup komitmen semua orang yang di atas maupun yang di bawah dengan melakukan evaluasi pendidikan sehingga kualitas pendidikan menjadi lebih baik dan kesadaran dari semua pihak akan mendukung terselenggaranya pendidikan karakter yang bagus. Pendidikan memegang peranan peting bagi kemajuan bangsa. Mulai dari mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang baik dan dapat memepertahankan ciri khas bangsa dan negaranya hingga pemebentukan kepribadian dan karakter yang tangguh agar tidak terpengaruh dengan yang telah terjadi pada era globalisasi ini.


DAFTAR PUSTAKA

·         Suyadi. (2006). Stategi Pembelajaran Pendidikan Krakter. Bandung : penerbit PT. Remaja Posdakarya. (hal 14-15)
·         Majid, A., Dian Andayani. (2012). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung : penerbit Remaja Posdakarya. (hal 100)
·         Saptono. (2011) . Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter, wawasan, strategi dan langkah praktis. Jakarta : Erlangga. (hal 10)
·         Wibowo, A., Sigit Purnama. (2013). Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. (hal 120, 121)
·         Budimansyah, Dasim. (2012). Pencanangan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : Widya Aksara Press. (hal 15)
·         http://naniwidiarti.blogspot.com/2013/05/fungsi-pendidikan-bagi-kemajuan-bangsa.html

0 komentar:

Posting Komentar